Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Agam Cendekia mengadakan ekstrakurikuler Pencak Silat

Dikutip dari [Lubukbasung (ANTARA)] - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Agam Cendekia Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengadakan ekstrakurikuler unggulan berupa pencak silat tradisional dalam mengenalkan kebudayaan Minangkabau kepada pelajar.
Kepala SMAN Agam Cendekia Agam Muhammad Hernandar di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan ekstrakurikuler pencak silat tradisional itu diikuti seluruh siswa mulai kelas X, XI dan XII
"Kita menamakan Silek Tuo Harimau Guntur SMAN Cendekia dengan tema
maurak puro, membuka raso membangun generasi Minang nan usali," katanya didampingi Wakil Kesiswaan SMAN Agam Cendekia Corry Syahroni dan Pembina OSIS SMAN Agam Cendekia Agam, Iqbal Gustian.
Ia mengatakan arti dari tema itu anak-anak diberikan pemahaman bahwasanya apabila silat ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka kepribadian mereka akan baik.
Setelah itu mereka memiliki bekal untuk membela diri ketika berada dimanapun.
"Mereka tidak akan gentar dan takut dalam menghadapi siapapun," katanya.
Sementara Penanggung Jawab Ekstrakurikuler Pencak Silat SMAN Agam Cendekia, Jumardi menambahkan sasana pencak silat tersebut telah diresmikan pada Jumat (29/8).
"Sasana pencak silat berada di lingkungan sekolah dan pelatihan berasal dari pelatih pencak silat tradisional daerah itu," katanya.
Ia menambahkan filosofi yang diambil harimau guntur yang merupakan salah satu sosok hewan fenomena yang menjadi kebanggaan orang Minangkabau.
Harimau guntur lahir dan besar di Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam dan harimau tersebut menjadi ikon salah satu sekolah terbaik di Sumbar yakni SMAN Agam Cendekia.
"Kenapa harimau ini diambil, karena sesuai dengan lambang sekolah yang ditempel di bahu siswa yang menitipkan pesan bahwa mereka lahir dan dibesarkan di Minangkabau harus mempunyai filosofi benar-benar sangat membumi dan mempunyai cita-cita luhur tanpa batas," katanya.
Ia mengakui tema maurak puro, membuka raso membangun generasi Minang nan usali ini lahir dari kerisauan orang tua dengan generasi muda dengan adanya kelompok yang sangat menghawatirkan.
Makanya sekolah berinisiatif membuka puro atau simpanan pengetahuan yang sudah lama terpendam dan dibuka kembali ke permukaan, karena generasi muda banyak tidak mengetahui atau bisa mereka kurang paham.
"Ini harus dibangkitkan kembali, kalau tidak sekarang maka generasi muda tidak mengetahui inti ke Minangkabau itu," katanya.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- SMAN Agam Cendekia pilih dayung sebagai ekstrakurikuler unggulan
- 19 PESERTA LOLOS KE TINGKAT PROVINSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL
- TERPILIHNYA PASKIBRAKA PROVINSI DAN KABUPATEN
- PEROLEHAN MENDALI EMAS DI KEJUARAAN KAPOLDA SUMBAR CUP TAEKWONDO CHAMPIONSHIP 2025
- PENGUMUMAN KELULUSAN PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2024/2025
Kembali ke Atas